Sudah
lama ya? Kurang lebih 3 bulan sudah aku tak bersama sahabatku ini, tempat aku
bercuah cerita, my lepi, sahabatku yang pinter banget ini. Selama masa tidurmu
ini, banyak sudah cerita terlewatkan tanpa aku berbagi dulu padamu. Tiga
Bulan... selalu ada yang bermakna dengan angka 3. Mungkin karena namaku tri
kali ya? Hahahhaha, sungguh, banyak sekali kisah selama 3 bulan itu. Aku sampai
bingung mau menceritakan pada si lepi ini dari mana.
Sahabatku,
kamu tertidur ketika aku dan kawan2ku sibuk menulis proposal awal sebagai pintu
gerbang praktikum kami, dan kini kau terbangun kembali setelah cukup menguras
keringatku dengan kerja pontang-panting, saat kami menyusun laporan akhir
menutup kenangan ‘rempong’ praktikum 1. Hahahhaa, lucu ya :D
Awalnya
aku merasa berat. Terlebih, aku tengah dikejar deadline tulisan buat telisik
bul (yang sempat bermasalah), proposal dan tetek bengeknya tentang praktikum
(jadi ngga begitu fokus mikirin praktikum), tugas-tugas lainnya, banyak banget.
Terpaksa mempending liburan ke Karimunjawa karena harus menabung untuk si lepi.
Ada kata menarik yang aku petik, setelah sharing dengan mas zudin. Darinya, aku jadi tau bahwa
tuhan ingin aku menjadi orang yang ‘berbeda’. Mulailah aku jalani semuanya
dengan penuh pembelajaran kawan. Aku percaya, aku akan menjadi lebih dewasa.
Semangat menjalani hari-hari berikutnya yang sepertinya (dan memang) akan lebih
berat :D.
Ketika
aku tau apa yang membuatmu tertidur, aku bertekad untuk mengumpulkan uang dengan
keringatku sendiri untuk mendapatkan uang. Aku tau, sahabatku ini perlu banyak
stimulus dolar agar mau bangun kembali. Ibarat putri salju, butuh banyak ciuman
dari pangeran tampan. Hahahahaha. Iya aku bertekad tak akan meminta uang mamah dan
bapak. Tak tanggung-tanggung, aku malah menyembunyikan semua ini dari
keluargaku. Aku merasa lebih mudah menjalani semua ini hanya dengan sepengetahuan
sahabat-sahabatku kampus dan SMA. Nantinya, di detik terakhir, mereka juga tau
tentang semua ini, dan aku merasa dengan taunya mereka tentang lepiku, semua
menjadi sedikit lebih berat.
Iya aku
kerja serabutan. Panen uang kepanitiaan yang senilai 1 dolar itu, ngelamar
kerja di warnet yang mana sempat mengorbankan acara paling spesial kedua (menurutku)
di SP2MP, yang akhinya aku ngga diterima juga, kerja jadi pengelola perpus,
nabungin jatah bulanan ortu perbulannya, dan jualan rok. Syukur banget ini, aku
dapet link bagus buat jualan rok, yaa ... J.
Ini tak lepas dari adanya masalah kepenulisan telisik bul. hahahah :D. Kerja
keras itu, membuahkan uang yang alhamdulillah lebih dari cukup untuk memasukkan
sahabatku ini ke rumah sakit, bahkan sisa lumayan lah J.
malah bisa buat nolong temen n tetangga J
hahahah, (nindul n meses, peace ya...wakakakkaka)
Selain prihatin
dengan masalah si lepi, aku juga prihatin dengan perkuliahan. Kerjaanku numpang
leptop di sana sini. Aku terharu dengan sahabat-sahabatku... Mereka ada di saat
aku senang dan menolongku saat duka saperti ini J.
Ilma, nadhia, sekar, ninda, nisa .... kalian membuatku terharu. Merekalah yang
secara langsung menolongku J. Sibbil, kikik, bin, kalian memberiku
dorongan. Makasih kawaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnn J
Selain numpang mereka, aku juga sering numpang lepi sama kakak-kakak iparku.
Maka tak heran bila di mana-mana ada folder kalo ngga ‘itok lagi susah’, ‘itok
bastem lagi susah’, ya ‘ita bastem lagi susah’. Hahhaha... Ngga hanya itu, aku
juga jadi penghuni setia perpus sampai larut malam. Untung di sana ada komputer
dan tutup malem, jadi aku bisa sampe malam ngetik, browsing, baca materi dalam
bentuk soft file di sana. UGM full of facilities J.
Ngomongin
masalah bastem ni ya, ada sebuah cerita yang terlewatkan selama 3 bulan lepiku
ini tidur, adalah adanya ‘sahabat’
baru yang lumayaaan dekeetlah, ya ngga perlu disebutin ya, udah tau lah ya anak
fakultas sebelah J. Setelah
tak pikir-pikir, dia datang ketika aku galau lepi. Lalu dia pun bisa dikatakan
pergi ketika lepiku hendak bangun. Ya setidaknya makasih ya,,, sudah ada selama
lepiku sekarat. Sayangnya, aku belum bisa menceritakan tentangmu pada lepiku
ini selama aku mengenalmu dengan baik selama 3 bulan itu (ambigu) xixixiix. Setidaknya
aku sudah sedikit dewasa masalah cinta hahahahah XD.
Tiga
bulan yang sangat membuatku dewasa dalam menghadapi kehidupan. Kedewasaan juga
dapat terjadi dengan adanya musibah lepi, dan berita duka tentunya. Berita duka
tentang kepergian mbah wiji. Aku tak siap jauh dari mbak sum. Tapi pada
akhirnya, aku menjadi mahasiswa penglaju kembali. Selamat saling jauh mbak sum,
doakan aku cepet sukses, biar nanti aku datang padamu, mencarimu, dan berbakti
padamu. Mbak sum, budeku yang aku anggap sebagai ibuku :D.
Kututup
note malam ini dengan menghela nafas. Senen malam, tanggal 30 Juli 2012. Malam
ini membuka kembali lembaran diari yang mungkin sempat usang di leptop.
Sekaligus, menutup perjuangan praktikmum yang gila itu :D. Akhirnya aku tutup
dengan mengucapkan, sayonara Praktikum Rempoooooong :D.
30 juli 2012
di kamarku yang masih berantakan (belum sempet bersihin gara-gara praktikum)