Buku ini merupakan buku politik. Dari sini aku mulai
sedikit faham akan politik Hitler. Di sini diterangkan bahwa Hitler dan BUSH
Memiliki kesamaan, namun masih bisa dibilang lebih kejam Hitler. Selama
hidupnya, Hitler sudah membunuh lebih dari 30 juta orang.
Masa kecil Hitler bisa dibilang cukup mapan,
lantaran ayahnya lumayan kaya. Hitler pandai di atas rata-rata, dia ingin
menjadi seniman, tapi ayahnya menginginkan lain. Ketika ayahnya meninggal lalu
disusul dengan ibunya, kehidupan Hitler benar-benar berubah. Dia masuk ke
universitas seni, setelah harta warisan habis, dia tidak mau bekerja, maka dia
memutuskan untuk tinggal di penampungan gelandangan. Mulai dari sini, dia memahami
gagasan politik yang ekstrim. Dia menyadari kemurnian ras Arya, dan menganggap
ras lain seperti Yahuni itu rendah.
Meletuslah PD1. Hal ini dimanfaatkan Hitler untuk
masuk angkatan militer, guna memperbaiki perekonomian. Pada PD 1 itu Jerman
mengalami kekalahan, Hitler pun masuk rumah sakit dan sempat mengalami kebutaan.
Dia berpendapat bahwa kekalaah bangsanya adalah karena ras Yahudi. Maka dia
bertekad untuk memajukan bangsanya.
Dari pangkat kopral, Hitler tidak pernah naik
pangkat lagi. Tapi dia mengasah kelihaiannya dalam berorasi di depan publik.
Sampailah dia diamanahkan untuk menyelidiki suatu partai. Partai Nazi merupakan
fokusnya. Di sini dia menemukan kesamaan dengan Nazi. Hitler lalu berusaha mendapatkan tempat di Nazi.
Setelah mendapatkan tempat di Nazi, Hitler terus
berusaha sampai mendapatkan posisi sebagai kanselir. Dalam menjadi kanselir,
konon Hindenburg di rayu oleh putranya,
Oskar. Dengan jabatan ini, Hitler semakin menjadi. Dia menawarkan perbaikan
ekonomi Jerman yang carut marut karena Krisis PD 1, dimana terjadi surplus
karena pencetakan uang berlebih.
Kalah dari PD 1, Jerman harus melaksanakn suatu
perjanjian, Versailes, di mana beberapa isinya adalah dilarang untuk menambah
kekuasaan, menambah jumlah tentara melebihi batas yang sdah ditentukan, dan
melaksanakan wajib militer. Tapi semua itu dilanggar oleh Hitler. Dia berambisi
mendapatkan kejayaan Reich ketiga, jaya seribu tahun. Lalu Hitler pun gencar
melaksanakan serangan. Dalam krisis tersebut, Hitler mendapatkan dana untuk
melaksanakan perang adalah tak lain dan tak bukan dari penanaman modal dari AS
(BUSH). Konyol sekali, notabenenya, perang juga akan digencarkan di AS, tapi
uang sudah membutakan segalanya. Hal ini karena AS berangkat dari pikiran bahwa
Jerman merupakan pusat Industri nomor satu kala itu.
Semasanya, Hitler melaksanakan Holocoust, pemusnahan
kaum Yahudi. Hetler jugalah yang menyulut PD , hingga akhirnya ia meninggal karena
bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya, sementara gundiknya,
meninggal karena memakan racun. Konon Hitler meminta agar jasadnya dibakar, agar
musuh tidak menemukannya.
Sepeninggalan Hitler, muncullah Hitler lain, yaitu
Bush. Sama seperti Hitler, Bush suka memanfaatkan kesempatan. Jika Hitler
memanfaatkan krisis akibat PD 1, Bush memanfaatkan Pemboman WTC atas Sadam
untuk membomi negara-negara Islam. Dia
memenjarakan banyak orang, yang diduganay terlibat dalam tindakan teroris, dan
merahasiakan siapa saja yang sudah ia penjarakan. Dalam penjara pun, dilakukan
penyiksaan yang seharusnya tidak diperbolehkan, serta tahanan yang tanpa
didampingi pengacara. Kesamaan lainnya, mereka suka mengadakan perjanjian, lalu
mengingkarinya. Sering membuat dan membatalkan serta memutus hubungan diplomat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar