Minggu, 18 Maret 2012

RESUME OF "Three Cups of Tea"


Three Cups of Tea

Novel yang diangkat dari kehidupan nyata ini menceritakan tentang sebuah perjalanan mantan pendaki dalam upaya penyejahteraan penduduk yang tertindas di pakistan utara, serta pengentasan buta huruf, terutama pada perempuan. Ialah Greg Mortenson, merupakan seorang pendaki, yang tengah mencoba menaklukkan puncak tertinggi kedua di dunia, K2 Himalaya. Saat itu, nampaknya nasib sedang tidak berpihak padanya. Dia tengah tersesat dalam kesendirian, kehilangan temannya. Dalam kegagalan itu pula, nyawanya pun hampir melayang, kalau bukan karena ditolong oleh penduduk suku Balti.
Selama beberapa hari kemudian, orang yang nantinya akrab dipanggil Dr. Greg ini dirawat oleh suku Balti, sampai keadaannya bisa dibilang sembuh benar. Di sini, bertemulah Greg dengan sesepuh desa bernama Haji Ali. Kedepannya, Greg sering mendapat nasihat yang merupakan pelajaran berharga dari Haji Ali. “Pada cangkir pertama, engkau masih orang asing; cangkir kedua, engkau teman; cangkir ketiga, engkau bergabung dengan keluarga kami. Sebuah keluarga yang siap untuk berbuat apa pun-bahkan untuk mati” begitulah kata Haji Ali.
Greg mendapatkan keramahan dari warga muslim di sini, maka tak heran bila ia betah. Dia pula sudah memahami benar tentang kondisi tempat ini, bahkan bahwa daerah ini menderita kemiskinan, kondisi yanag jauh dari sejahtera, banyak bayi meninggal sebelum ulang tahunnya yang pertama, banyak pula yang kekurangan gizi, penyakit-penyakit berbahaya, di sini Greg yang notabenenya bekerja sebagai perawat di negaranya, Amerika, menolong penduduk dengan ilmu yang ia kuasai. Keadaan yang begitu mencekam, sampai saat ia melihat kondisi sekolah di daerah ini. Para anak-anak yang semangat menuntut ilmu, karena keterbatasan mereka berkumpul di atas tanah yang membeku, mengerjakan pelajaran mereka tanpa guru, karena mereka harus berbagi guru dengan kawasan tetangga. Mulai dari sinilah perjalanan hidup barunya akan dimulai. Greg berjanji akan mendirikan sekolah bagi penduduk Korphe.
Greg merupakan anak sepasang suami istri Dempesy dan Jerene. Ayahnya, Dempesy merupakan seorang yang tergugah hatinya, hingga mendirikan rumah sakit dengan penuh perjuanagn. Darah kepedulian ini kelak akan diwariskan pada anak laki-lakinya, Greg, sebelum ia meninggal karena serangan jantung.  Adiknya sendiri, Christa, juga meninggal karena suatu penyakit bernama meningitis, radang selaput otak.
Dalam perjalanan petualangannya, tentu saja Greg medapati banyak kendala, dimulai dari pendanaan, percintaan, penolakan,  dan ancaman bahkan perang. Dalam pendanaan untuk dapat membangun sekolah yang sudah Greg janjikan pada penduduk desa Korphe, Greg snagat terbantu dengan adanya Jean Hoerney, yang notabenenya sama-sama mantan pendaki. Dengan adanya si kaya raya Hoerney ini, tentu saja Greg sangat terbantu, sampai pada penyelesaian sekolah Korphe. Bahkan atas inisiatif dan bantuan dari Hoerney, Greg menjadi direktur institusi Asia Tengah, Central Asia Institute (CAI). Dengan adanya CAI ini, perjalanan pendirian sekolah tidak hanya berakhir di Korphe, tetapi meluas hingga puluhan sudah berdiri sekolah dengan dana CAI, memiliki puluh ribuan jumlah siswa yang jumlah tiap pekannya tidak tentu karena CAI juga memberikan gaji, serta kebutuhan sekolah.   Di sini, Greg mendapatkan pelajaran berharga dari Haji Ali, bahwa dalam mendirikan sekolah, jangan langsung menuju suatu daerah jauh yang belum tentu ada satu orang pun yang kamu kenal, tapi mulailah dari kampung ke kapung yang dekat. Haji Ali pula berpesan agar jangan sampai Greg keluar ataupun pergi ke suatu tempat tanpa ditemani sesepuh atau pun seseorang yang paling berpengaruh di suatu desa tersebut. Hal ini sangat terbukti, bahwa Greg sempat pernah diculik oleh suatu kelompok.
Dalam pembangunan sekolah Korphe ini, Greg sempat mengalami banyak masalah, hingga Greg sedikit lebih lama menunjukkan foto sekolah ini pada Hoerney sebelum ia meninggal karena suatu penyakit keras. Bermula dari daerah lain yang menginginkan dibangunkannya sekolah, hingga Greg sempat kehilangan bahan bangunannya, dan ketika ia sudah mendapatkan bahan bangunannya lagi, penduduk desa korphe lebih membutuhkan jembatan terlebih dahulu dari pada sekolah. Karena hambatan ini juga, Hoerney harus mengocek rupe lagi agar sekolah di korphe dapat segera berdiri.
Di tengah masa-masa sulitnya, ketika bisa dibilang Greg tidak memiliki tempat tinggal, dia mendapati masalah dalam percintaan. Mulai dari ditinggal teman kencannya kembali pada kekasih lamanya, sampai ia bertemu dengan Tara. Tara ini, adalah labuhan hati terakhir bagi Greg, sampai akhirnya mereka mempunyai dua orang anak. Dan karena tuntutan pekerjaan pula, ditambah bekerja di daerah yang dianggap ‘bahaya’, Greg sedikit sekali memiliki waktu untuk keluarganya. Tetapi, Tara merupakan perempuan yang luar biasa, dia bisa menerima sang suami apa adanya, meski dia sering gelisah di tengah kesepiannya, menanti kabar dari Greg apakah sang suami berada dalam keadaan masih aman.
Greg merupakan seorang yang sangat dihormati karena dedikasinya yang tinggi pada penduduk muslim, walaupun notabenenya dia merupakan Kafir. Dengan dana minim, dia sanggup mendirikan sebuah sekolah, karena dia memperhitungkan semuanya secara masak. Walaubagaimana pun juga, dana yang ada dalam rekening CAI terbatas. Harus ada suatu upaya, agar CAI semakin berkembang. Greg sering melakukan presentasi memutar slide, berharap yang melihat presentasinya akan terkesima dan bersedia membantu. Pada awal perjalanan, hanya beberapa yang hadir. Akan tetapi, setelah dieksposenya berita tentang perjalanan Greg ini pada sebuah majalah parade, langkah CAI dan Greg nampak semakin mulus. Selanjutnya, saldo di rekening CAI terus membaik, hingga Greg dapat mengangkat beberapa karyawan lagi sampai adanya kenaikan gaji.
Keluar dari masalah pendanaan, Greg masih dihadapi dengan masalah lain. Bagaimanapun juga, Pakistan dan Afanistan merupakan daerah berpenduduk Muslim, sedangkan Greg adalah seorang Kafir. Walau keduanya saling menghormati, tapi tidak berlaku bagi warga negara asal Greg. Teroris yang meledakkan kota New York telah mengambil peran di sini. Amerika menganggap bahwa mereka merupakan sekumpulan teroris, dan muslim adalah musuh terbesar Amerika. Pemerintahan Pakistan pun mempunyai hubungan yang kurang baik dengan Amerika, oleh beberapa serangannya. Selanjutnya, aktifitas CAI mendapat kecaman dari sana-sini, dari mullah-mullah desa di negara muslim ini, bahkan sampai pemerintahan Amerika.  Dalam situasi seperti ini, Greg muncul sebagai tokoh perdamaian. Dia mengatakan pada dunia lewat majalah parade, bahwasanya untuk memerangi teroris, adalah bukan bom dan serangan-serangan, melainkan PENDIDIKAN. 
Walau sampai sekarang, perang belum juga berakhir, toh Greg sudah mendapatkan banyak sekali kemenangan. Dia sudah mengambil simpatisan dunia, dan adanya seorang gadis bernama Jahan, cucu Haji Ali, di mana dia merupakan sebuah gambaran Gadis yang bercita-cita sebagai gadis super, yang menjadikan gambaran kesuksesan Misi Greg. Dan dari berbagai permintaan yang datang dari segerombolan orang yang meminta didirikan sekolah di daerahnya, Greg sudah berusaha memnuhi janjinya. Kini, di akhir buku, dia tengah berhadapan dengan seseorang bernama, Sadhar Khan. Sama seperti satu dekade sebelumnya bersama Haji Ali, Greg tengeh berjanji akan mebangun sekolah dari permintaan seorang lelaki  yang datang dengan menunggangi kuda, untuk pendirian sekolah di daerah lelaki tersebut.  



^*^ sEmoga BerManfaaT 
BY : Ita Tifuzh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar