KDC
Camp. Kalau diruntut dari sejarahnya (yang lebih tepat baru setahun yang lalu
hahahhaha), KDC selalu mengadakan sebuah acara yang dibilang aseekkk gila gaholll bernama “KDC CAMP”. Untuk KDC Camp
kali ini, brandnya bisa dibilang
lebih mengelitkan diri, yaitu “TERMEGAH DAN TERMEWAH”.
Sebuah
acara bernama KDC Camp. Tahun lalu pada masa kepemimpinan super model kita,
(Bunga Riska Ayu Nurlita), KDC Camp diselenggarakan di Pantai Glagah. Hemmmm.......berfikir
dan mengingat-ingat, aku sedikit lupa brand
yang dibawakan KDC Camp tahun lalu apa, akan tetapi yang jelas, di sini banyak
terjadi kesamaan. Kau tahu kawan, apa itu? Yang pertama dan yang paling
mengena, “KEHUJANAN” (ini yang bilang mas Ejak). Bila tahun lalu kita kehujanan
saat bebakaran jagung, kali ini kita kehujanan saat bebakaran sate. Kedua, rasa
bebakaran yang tak “masuk di indra pengecap”. Bila tahun kemaren, rasa jangung
bakarnya aneh, untuk tahun ini, rasa sate gosongnya lebih aneh lagi.
Hahahahahahahah, peace, sampai Mas Rifa dengan nada candanya berkali-kali
bilang, “...pait...pait...pait.......tawar ...tawar...tawar...kopi rasa tawar. Ayo
ayo di sini siap menerima semua kritikan”. Yang ketiga, hehehhee, ini sedikit frontal
kalo dibilang, “anggaran mepet”. Tahun lalu aku melihat mbak Bunga seperti
panik menghadapi dana, kali ini, aku juga melihat kepusingan Mas Basari
ngitungin duit. Hahahhahaha ........Semangat Kawan !!!!
Kawan,
setiap krisis dan permasalahan dalam organisasi, bila dilewati bersama-sama
akan lebih mudah, dan rasa kekeluargaan kita akan semakin kuat. Di sini, kami
anggota KDC yang dibilang “desainer muda yang handal” siap berpetualang,
menutup tahun 2011, untuk membuka lembaran kisah baru keorganisasian “Keluarga
KDC” tahun 2012 di mana pada tahun tersebut, aku yakin akan terjadi sesuatu yang LUAR BIASA di KDC.
Aamiin. Petualangan ini pula, membekaskan sebuah kisah kekeluargaan KDC yang
akan dikenang sepanjang masa. Lalu siapa kami? Kami adalah, (Mas Rifa, Mas
Mumun, Mas Ejak, Mas Ian, Mas Basari, Mas/Mbak Talkha (peace :p), Mas Dwika
(bintang tamu kita hahahhahahha), Mbak Mugi (anggota baru KDC), Tia, Bari, dan
aku tentunya, Ita). Mungkin ada beberapa orang dan sebenarnya masih banyak lagi
yang berhalangan dalam mengikuti acara ini, akan tetapi, mereka tetaplah
keluarga kami, larena kami adalah “KELUARGA KDC YANG MEGAH”.
##
Suatu Kemegahan dan Kemewahan akan Segera Dimulai ##
Kita
menargetkan kumpul pukul 14.00 WIB di Kopma. Sekitaran pukul 14.07, tiba-tiba
ada pesan masuk dari Tia. Singkatnya, Tia mengabari kalau dia sudah di Kopma.
GRUBYAKKKKKK!!!! Jujur, jam segitu aku masih nyante, nonton video SNSD.
Hahahaha, ya sudah, dengan masih sante juga aku prepare segala sesuatunya, heheh :p. Sampe di Kopma, ternyata kita
masih menunggu, menunggu, menunggu dan masih menunggu jemputan. Akhirnya,
sekitaran pukul 16. 48 jemputan sudah datang. Ngek_ngok, awalnya aku pikir kita
bakalan makek bis aja, Kopata kek. Tak apa gak ada ac nya, yang penting gak
bikin mabuk. Ternyata........ dua kendaraan yang ada di depan mata kami adalah
mobil mewah, dan saking mewahnya, plastik segel tempat duduknya belum dilepas.
Kata mas nya ini baru. Ahhahahahahah J Langsung kita
berangkat, selamat buat Pratia yang sudah menunggu berjam-jam. Akhirnya kita
berangkat juga ya J Selamat juga untuk diriku sendiri yang
mabuk perjalanan L
Kita
dibagi dalam dua mobil. Kami semua melewati perjalanan ini dengan ngobrol dan
becandaan, yang bahas mengenai perilaku orang yang suka gonta-ganti mobil
setiap bensin abis lah (dan kalian pasti tahu wkwkwkkwkwkw), yang ngomongin
masalah KKN (ini khusus bagi mahasiswa angkatan tua ya, hahahahhaha :p Mbak
Mugi, mas Ejak, dan Mas Bashari semangat buat KKN nya ya J),
dan mungkin mobil sebelah sedang membahas hal yang selalu kumat di malam hari
:p. Aku berfikir, malah aneh kalau sampe tidak kumat, karena memang inilah yang
khas dari kaum Adamnya KDC. Nggak pagi, nggak siang, nggak malam, ituuuuu terus
yang dibahs :p. Itulah yang disebut mewah. Hahahahha -,-.
@
TKP Pantai Siung
Acara
pertama begitu kita menghirup udara Pantai Siung di malam hari adalah shalat tentunya (karena
kita sudah ketinggalan maghrib). Seperti yang dikatakan oleh Mas Rifa, kalau
kita mendahulukan shalat, itu namanya megah dan mewah :p. Seusai shalat, kita
cabut ke pesisir, buat bebakaran sate. Nah, ini yang khas selalu membuntuti KDC
setiap kali hang out ngadain acara.
HUJAN. Begitu arang mau hidup, tiba-tiba bressssssss........... Kawan, memang
benar yang dibilang Mas Ejak kan? Maka mau tak mau, kita bebakaran satenya di
deket tenda, dengan kemampuan ala kadarnya. Dengan rasa sate yang aneh
seadanya. Dan dengan rasa teh + kopi yang aneh pula. Walau seaneh apa pun rasa sate
yang kita makan, tetap enak juga kalau sudah lapar. Bukan begitu kawan? Ya,
meski sedikit pait...pait...dan tawar.......tawar seperti yang dibilang Mas
Rifa. Lagian, tak usah mikirin sakit perut, urusan sakit perut itu mah
belakangan. Kan ada ketuanya . Hahahhahahahaha. J J
J
Ini juga, kalau kita sakit perut gara-gara kebanyakan makan biskuit karena
nggak hafal-hafal lagu KDC, juga merupakan urusan yang belakanagan. Mumpung
ketuanya masih Mas Rifa, hahahaha. (Bagaimana pendapat Saudara selama menjadi
ketua???? Hahahhaha).
Sampailah
kita pada acara puncak di tengah malam ini, suksesi. Sharing pengelolaan yang
menyenangkan, Mbak/Mas Talkha yang dibilang berada di tengah sarang penyamun
oleh Mas Mumun, Mas Ian yang hanya menyebut dirinya sebagai bendahara bukan
adminkeu, Mas Basari dan Mas Rifa yang katanya sempet teriak-teriak bareng di
ruang anggota (sebenarnya, apa yang sedang dilakukan Om-Om ini aku juga tidak
terlalu faham hahahahhaha), Mas Mumumn yang sudah menjabat sebagai humas selama
dua periode, Mas Ejak yang jatuhnya menjabat di kepengelolaan selama 3 periode,
dan Mas Rifa yang kata Mas Ian, saat Mas Rifa mulai sharing terkait pengalaman
selama menjadi ketua, kita tinggal tidur saja :p). Sharing yang sangat
menyenangkan kawan. Terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang hendak Tuhan
berikan, tetapi mungkin tidak untuk saat ini. Hanya saja, atas alasan “hendak
belajar dan berjuang lebih banyak lagi”, saya belum bisa mengambil tugas ini.
Terimakasih atas pengertiannya, saya sangat yakin, pengelola yang kemudian dipilih
untuk selanjutnya, di bawah kepemimpinan Mas Basari akan bisa lebih baik dan
memajukan KDC lagi. Dan tentunya yang tidak kalah penting, rasa kekeluargaan
kita semakin kuat lagi, asal penyakit si om-om yang sering kumat di malam hari
jangan sering-sering kumat lagi
(hahahhaha, becanda ya....:p). Perdebatan kita untuk ini memang panjang
dan lebih serius kawan, apalagi saat Bari berkata-kata. Akan tetapi, ketahui
dan percayalah “keluargaku”, kini ijinkan saya bertanya, adakah seseorang yang
tidak menyayangi “keluarganya”? Apa mungkin keluarga yang sudah disayangi,
akan ditinggalkan begitu saja? Oke, lewat note ini saya akan menjawab, bahwa
sudah selayaknya kita menyayangi keluarga kita di KDC, sudah selayaknya kita
menjaga keutuhan keluarga KDC, walau mungkin nantinya kita memilki urusan,
amanah dan kesibukan di luar masing-masing diri kita, setidaknya yang namanya
keluarga itu tetap selalu ada bersama kita, dan tidak akan pernah kita
tinggalkan, karena merekalah yang kita miliki. Lalu yang menjadi PR kita
bersama untuk selamanya adalah, menjaga keutuhan keluarga KDC. Walau mungkin
nanti kita sudah sibuk dengan urusan sendiri, walau nanti ada yang sedang lebih
membutuhkan kita, walau nanti kita sudah lulus dari UGM sekalipun dan memiliki
keluarga sendiri-sendiri, tengoklah KDC. Kita mungkin akan memilki keluarga
baru, tapi KDC tetap ada dan selalu menjadi keluarga bagi kita. Betul begitu?
Refting
Termegah dan Termewah KDC
Perjalanan
baru dimulai kembali. Setelah menyatukan udara segar pantai siung dengan nafas kekeluargaan
ini, kita melanjutkan perjalanan menuju TKP. Perjalanan yang tetap
berkelak-kelok, sampai akhirnya harus ada seseorang yang mabuk perjalanan, dan
yang lainnya malah menutup telinga sambil bernyanyi
“lalallalallalalallalalalallala”. Sungguh memalukan kalau hanya aku saja yang
mabuk. Padahal, awalnya aku berfikir, kalau Mas Dwika juga bakalan ikut mabuk
perjalanan, hehehehehe peace Mas J.
Sesampainya
di TKP, dan seusainya pada bingung nyari toilet (:p), akhirnya kita action juga. Goa ini meskipun dia bisu, tetapi dia merekam banyak
memori. Salah satu memori yang sempat ia rekam adalah, kebersamaan keluarga KDC
di tempat ini, bahwa kita pernah di sini betrsama-sama. Nantinya bila kita, mungkin
bersama teman-teman kita, bersama pacar kita, bahkan bersama keluarga kita, mengunjungi
goa ini kembali, tataplah goa ini, dan bertanyalah padanya di dalam hati. “Wahai
goa, apa kau masih ingat, pada penghujung tahun 2011, siapa saja yang datang ke
sini? Pasti ada satu keluarga yang megah dan mewah, kau ingat itu siapa kan?”
Maka dengan bertanya seperti itu, otomatis kita akan ingat betapa kita
memilikiki keluarga yang megah dan mewah di KDC J, dari dulu,
sampai akhirnya kita menyadari bahwa kita sudah tua. Oya, bukan keluarga KDC
kita saja yang megah, tetapi goa ini juga megah. Kau tau kawan, apa yang
membuatnya megah? Hahahahhahahahaha, mungkin karena bisa membuat yang perempuan
makin cantik, dan yang pria makin perkasa. Wkwkwkwkkwkwk Itu kata guide nya lho..... :p (semoga kebiasaan
om-om tidak kumat saat membaca note ini :p). Maka untuk sesuatu yang megah,
harus ada sesuatu persembahan yang megah pula. Apa itu persembahannya? Saya
mewakili keluarga KDC, memberi persembahan sepasang sepatu coklat saya hiks....
hiks.... selamat tinggal sepatuku.
Oke
kawan, aku sebenarnya bertanya-tanya, note ini, apa dibaca dari awal sampai pada
kalimat ini? Wkwkwkwkwkwkwkwks semoga kalian tidak bosan karenanya. Lewat note
ini, aku hanya ingin mengucapkan permintaanmaafku saat suksesi kemarin. Lewat
note ini, aku ulang lagi janjiku pada kalian, bahwa sesibuk apa pun nantinya
aku, entah itu di kopma maupun di luar kopma, aku akan menyempatkan waktu buat
KDC, dan akan tetap menjadi anggota KDC, karena KDC adalah keluargaku, keluarga
yang sangat terasa rasa kekeluargaannya yang megah dan mewah J.
Karena aku membutuhkan keluarga seperti ini, dan semoga kalian juga membutuhkan
keluarga seperti ini pula. Aku menyadari seutuhnya, kalau note ini tidak bisa
dibilang bagus tata bahasa dan rimanya, apalagi kalau dibandingkan dengan Mas
Ian yang notabenenya anak Komunikasi, dan angkatan 2008 lagi (peace mas J),
tapi lewat note ini, semoga menyadarkan kita akan keberadaan Keluarga KDC di
tengah kehidupan dan kesibukan kita. Lewat note ini, aku mengucapkan selamat
buat Mas Bashari, Mas Ejak, Bari, dan Tia sebagai pengelola KDC selanjutnya. Aku
menyadari, banyak sekali peningkatan KDC saat ini, tetapi tetap saja, semoga
KDC selanjutnya bisa menunjukkan peningkatan yang lebih bagus. Semoga juga,
pengelola KDC sebelumnya, seperti mas Rifa, Mas Mumun, Mas Ian, dan Mbak/Mas
Talkha tetap sering nongol di KDC, karena seperti yang aku tulis tadi, kita adalah
keluarga, keluarga menjadi bagian yang kita punya. Semoga KDC Camp tahun depan
kita ke Karimunjawa, dan semoga di Karimunjawa besok, kita nggak kehujanan lagi
ya.... hahahahahhahah.
Btw,
mari kita fahami kata-kata Ajahn Brahm yang kurang lebih seperti ini : “Anakku, apa pun yang kamu lakukan, pintu
hatiku akan selalu terbuka untukmu.”
·
Thanks for Pratia, atas semangat dan
pertolongannya selama perjalanan yang berkelak-kelok ya, maaf merepotkan, dan
membuatmu pegal J
·
Thanks for Mbak Mugi yang sudah
memberikan plastiknya saat perjalanan yang berkelak-kelok pula J
Semangat mbak J