Senin, 06 Februari 2012

Sesuatu yang Mewah dan Megah dari Kekeluargaan KDC





KDC Camp. Kalau diruntut dari sejarahnya (yang lebih tepat baru setahun yang lalu hahahhaha), KDC selalu mengadakan sebuah acara yang dibilang aseekkk gila  gaholll bernama “KDC CAMP”. Untuk KDC Camp kali ini, brandnya bisa dibilang lebih mengelitkan diri, yaitu “TERMEGAH DAN TERMEWAH”.  
Sebuah acara bernama KDC Camp. Tahun lalu pada masa kepemimpinan super model kita, (Bunga Riska Ayu Nurlita), KDC Camp diselenggarakan di Pantai Glagah. Hemmmm.......berfikir dan mengingat-ingat, aku sedikit lupa brand yang dibawakan KDC Camp tahun lalu apa, akan tetapi yang jelas, di sini banyak terjadi kesamaan. Kau tahu kawan, apa itu? Yang pertama dan yang paling mengena, “KEHUJANAN” (ini yang bilang mas Ejak). Bila tahun lalu kita kehujanan saat bebakaran jagung, kali ini kita kehujanan saat bebakaran sate. Kedua, rasa bebakaran yang tak “masuk di indra pengecap”. Bila tahun kemaren, rasa jangung bakarnya aneh, untuk tahun ini, rasa sate gosongnya lebih aneh lagi. Hahahahahahahah, peace, sampai Mas Rifa dengan nada candanya berkali-kali bilang, “...pait...pait...pait.......tawar ...tawar...tawar...kopi rasa tawar. Ayo ayo di sini siap menerima semua kritikan”. Yang ketiga, hehehhee, ini sedikit frontal kalo dibilang, “anggaran mepet”. Tahun lalu aku melihat mbak Bunga seperti panik menghadapi dana, kali ini, aku juga melihat kepusingan Mas Basari ngitungin duit. Hahahhahaha ........Semangat Kawan !!!!
Kawan, setiap krisis dan permasalahan dalam organisasi, bila dilewati bersama-sama akan lebih mudah, dan rasa kekeluargaan kita akan semakin kuat. Di sini, kami anggota KDC yang dibilang “desainer muda yang handal” siap berpetualang, menutup tahun 2011, untuk membuka lembaran kisah baru keorganisasian “Keluarga KDC” tahun 2012 di mana pada tahun tersebut, aku yakin  akan terjadi sesuatu yang LUAR BIASA di KDC. Aamiin. Petualangan ini pula, membekaskan sebuah kisah kekeluargaan KDC yang akan dikenang sepanjang masa. Lalu siapa kami? Kami adalah, (Mas Rifa, Mas Mumun, Mas Ejak, Mas Ian, Mas Basari, Mas/Mbak Talkha (peace :p), Mas Dwika (bintang tamu kita hahahhahahha), Mbak Mugi (anggota baru KDC), Tia, Bari, dan aku tentunya, Ita). Mungkin ada beberapa orang dan sebenarnya masih banyak lagi yang berhalangan dalam mengikuti acara ini, akan tetapi, mereka tetaplah keluarga kami, larena kami adalah  “KELUARGA KDC YANG MEGAH”.
## Suatu Kemegahan dan Kemewahan akan Segera Dimulai ##
Kita menargetkan kumpul pukul 14.00 WIB di Kopma. Sekitaran pukul 14.07, tiba-tiba ada pesan masuk dari Tia. Singkatnya, Tia mengabari kalau dia sudah di Kopma. GRUBYAKKKKKK!!!! Jujur, jam segitu aku masih nyante, nonton video SNSD. Hahahaha, ya sudah, dengan masih sante juga aku prepare segala sesuatunya, heheh :p. Sampe di Kopma, ternyata kita masih menunggu, menunggu, menunggu dan masih menunggu jemputan. Akhirnya, sekitaran pukul 16. 48 jemputan sudah datang. Ngek_ngok, awalnya aku pikir kita bakalan makek bis aja, Kopata kek. Tak apa gak ada ac nya, yang penting gak bikin mabuk. Ternyata........ dua kendaraan yang ada di depan mata kami adalah mobil mewah, dan saking mewahnya, plastik segel tempat duduknya belum dilepas. Kata mas nya ini baru. Ahhahahahahah J Langsung kita berangkat, selamat buat Pratia yang sudah menunggu berjam-jam. Akhirnya kita berangkat juga ya J Selamat juga untuk diriku sendiri yang mabuk perjalanan L
Kita dibagi dalam dua mobil. Kami semua melewati perjalanan ini dengan ngobrol dan becandaan, yang bahas mengenai perilaku orang yang suka gonta-ganti mobil setiap bensin abis lah (dan kalian pasti tahu wkwkwkkwkwkw), yang ngomongin masalah KKN (ini khusus bagi mahasiswa angkatan tua ya, hahahahhaha :p Mbak Mugi, mas Ejak, dan Mas Bashari semangat buat KKN nya ya J), dan mungkin mobil sebelah sedang membahas hal yang selalu kumat di malam hari :p. Aku berfikir, malah aneh kalau sampe tidak kumat, karena memang inilah yang khas dari kaum Adamnya KDC. Nggak pagi, nggak siang, nggak malam, ituuuuu terus yang dibahs :p. Itulah yang disebut mewah. Hahahahha -,-. 
@ TKP Pantai Siung
Acara pertama begitu kita menghirup udara Pantai Siung  di malam hari adalah shalat tentunya (karena kita sudah ketinggalan maghrib). Seperti yang dikatakan oleh Mas Rifa, kalau kita mendahulukan shalat, itu namanya megah dan mewah :p. Seusai shalat, kita cabut ke pesisir, buat bebakaran sate. Nah, ini yang khas selalu membuntuti KDC setiap kali hang out ngadain acara. HUJAN. Begitu arang mau hidup, tiba-tiba bressssssss........... Kawan, memang benar yang dibilang Mas Ejak kan? Maka mau tak mau, kita bebakaran satenya di deket tenda, dengan kemampuan ala kadarnya. Dengan rasa sate yang aneh seadanya. Dan dengan rasa teh + kopi yang aneh pula. Walau seaneh apa pun rasa sate yang kita makan, tetap enak juga kalau sudah lapar. Bukan begitu kawan? Ya, meski sedikit pait...pait...dan tawar.......tawar seperti yang dibilang Mas Rifa. Lagian, tak usah mikirin sakit perut, urusan sakit perut itu mah belakangan. Kan ada ketuanya . Hahahhahahahaha. J J J Ini juga, kalau kita sakit perut gara-gara kebanyakan makan biskuit karena nggak hafal-hafal lagu KDC, juga merupakan urusan yang belakanagan. Mumpung ketuanya masih Mas Rifa, hahahaha. (Bagaimana pendapat Saudara selama menjadi ketua???? Hahahhaha).
Sampailah kita pada acara puncak di tengah malam ini, suksesi. Sharing pengelolaan yang menyenangkan, Mbak/Mas Talkha yang dibilang berada di tengah sarang penyamun oleh Mas Mumun, Mas Ian yang hanya menyebut dirinya sebagai bendahara bukan adminkeu, Mas Basari dan Mas Rifa yang katanya sempet teriak-teriak bareng di ruang anggota (sebenarnya, apa yang sedang dilakukan Om-Om ini aku juga tidak terlalu faham hahahahhaha), Mas Mumumn yang sudah menjabat sebagai humas selama dua periode, Mas Ejak yang jatuhnya menjabat di kepengelolaan selama 3 periode, dan Mas Rifa yang kata Mas Ian, saat Mas Rifa mulai sharing terkait pengalaman selama menjadi ketua, kita tinggal tidur saja :p). Sharing yang sangat menyenangkan kawan. Terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang hendak Tuhan berikan, tetapi mungkin tidak untuk saat ini. Hanya saja, atas alasan “hendak belajar dan berjuang lebih banyak lagi”, saya belum bisa mengambil tugas ini. Terimakasih atas pengertiannya, saya sangat yakin, pengelola yang kemudian dipilih untuk selanjutnya, di bawah kepemimpinan Mas Basari akan bisa lebih baik dan memajukan KDC lagi. Dan tentunya yang tidak kalah penting, rasa kekeluargaan kita semakin kuat lagi, asal penyakit si om-om yang sering kumat di malam hari jangan sering-sering kumat lagi  (hahahhaha, becanda ya....:p). Perdebatan kita untuk ini memang panjang dan lebih serius kawan, apalagi saat Bari berkata-kata. Akan tetapi, ketahui dan percayalah “keluargaku”, kini ijinkan saya bertanya, adakah seseorang yang tidak menyayangi “keluarganya”?   Apa mungkin keluarga yang sudah disayangi, akan ditinggalkan begitu saja? Oke, lewat note ini saya akan menjawab, bahwa sudah selayaknya kita menyayangi keluarga kita di KDC, sudah selayaknya kita menjaga keutuhan keluarga KDC, walau mungkin nantinya kita memilki urusan, amanah dan kesibukan di luar masing-masing diri kita, setidaknya yang namanya keluarga itu tetap selalu ada bersama kita, dan tidak akan pernah kita tinggalkan, karena merekalah yang kita miliki. Lalu yang menjadi PR kita bersama untuk selamanya adalah, menjaga keutuhan keluarga KDC. Walau mungkin nanti kita sudah sibuk dengan urusan sendiri, walau nanti ada yang sedang lebih membutuhkan kita, walau nanti kita sudah lulus dari UGM sekalipun dan memiliki keluarga sendiri-sendiri, tengoklah KDC. Kita mungkin akan memilki keluarga baru, tapi KDC tetap ada dan selalu menjadi keluarga bagi kita. Betul begitu?  
Refting Termegah dan Termewah KDC
Perjalanan baru dimulai kembali. Setelah menyatukan udara segar pantai siung dengan nafas kekeluargaan ini, kita melanjutkan perjalanan menuju TKP. Perjalanan yang tetap berkelak-kelok, sampai akhirnya harus ada seseorang yang mabuk perjalanan, dan yang lainnya malah menutup telinga sambil bernyanyi “lalallalallalalallalalalallala”. Sungguh memalukan kalau hanya aku saja yang mabuk. Padahal, awalnya aku berfikir, kalau Mas Dwika juga bakalan ikut mabuk perjalanan, hehehehehe peace Mas J.
Sesampainya di TKP, dan seusainya pada bingung nyari toilet (:p),  akhirnya kita action juga. Goa ini meskipun dia bisu, tetapi dia merekam banyak memori. Salah satu memori yang sempat ia rekam adalah, kebersamaan keluarga KDC di tempat ini, bahwa kita pernah di sini betrsama-sama. Nantinya bila kita, mungkin bersama teman-teman kita, bersama pacar kita, bahkan bersama keluarga kita, mengunjungi goa ini kembali, tataplah goa ini, dan bertanyalah padanya di dalam hati. “Wahai goa, apa kau masih ingat, pada penghujung tahun 2011, siapa saja yang datang ke sini? Pasti ada satu keluarga yang megah dan mewah, kau ingat itu siapa kan?” Maka dengan bertanya seperti itu, otomatis kita akan ingat betapa kita memilikiki keluarga yang megah dan mewah di KDC J, dari dulu, sampai akhirnya kita menyadari bahwa kita sudah tua. Oya, bukan keluarga KDC kita saja yang megah, tetapi goa ini juga megah. Kau tau kawan, apa yang membuatnya megah? Hahahahhahahahaha, mungkin karena bisa membuat yang perempuan makin cantik, dan yang pria makin perkasa. Wkwkwkwkkwkwk Itu kata guide nya lho..... :p (semoga kebiasaan om-om tidak kumat saat membaca note ini :p). Maka untuk sesuatu yang megah, harus ada sesuatu persembahan yang megah pula. Apa itu persembahannya? Saya mewakili keluarga KDC, memberi persembahan sepasang sepatu coklat saya hiks.... hiks.... selamat tinggal sepatuku.  
Oke kawan, aku sebenarnya bertanya-tanya, note ini, apa dibaca dari awal sampai pada kalimat ini? Wkwkwkwkwkwkwkwks semoga kalian tidak bosan karenanya. Lewat note ini, aku hanya ingin mengucapkan permintaanmaafku saat suksesi kemarin. Lewat note ini, aku ulang lagi janjiku pada kalian, bahwa sesibuk apa pun nantinya aku, entah itu di kopma maupun di luar kopma, aku akan menyempatkan waktu buat KDC, dan akan tetap menjadi anggota KDC, karena KDC adalah keluargaku, keluarga yang sangat terasa rasa kekeluargaannya yang megah dan mewah J. Karena aku membutuhkan keluarga seperti ini, dan semoga kalian juga membutuhkan keluarga seperti ini pula. Aku menyadari seutuhnya, kalau note ini tidak bisa dibilang bagus tata bahasa dan rimanya, apalagi kalau dibandingkan dengan Mas Ian yang notabenenya anak Komunikasi, dan angkatan 2008 lagi (peace mas J), tapi lewat note ini, semoga menyadarkan kita akan keberadaan Keluarga KDC di tengah kehidupan dan kesibukan kita. Lewat note ini, aku mengucapkan selamat buat Mas Bashari, Mas Ejak, Bari, dan Tia sebagai pengelola KDC selanjutnya. Aku menyadari, banyak sekali peningkatan KDC saat ini, tetapi tetap saja, semoga KDC selanjutnya bisa menunjukkan peningkatan yang lebih bagus. Semoga juga, pengelola KDC sebelumnya, seperti mas Rifa, Mas Mumun, Mas Ian, dan Mbak/Mas Talkha tetap sering nongol di KDC, karena seperti yang aku tulis tadi, kita adalah keluarga, keluarga menjadi bagian yang kita punya. Semoga KDC Camp tahun depan kita ke Karimunjawa, dan semoga di Karimunjawa besok, kita nggak kehujanan lagi ya.... hahahahahhahah.
Btw, mari kita fahami kata-kata Ajahn Brahm yang kurang lebih seperti ini  : “Anakku, apa pun yang kamu lakukan, pintu hatiku akan selalu terbuka untukmu.”  
·         Thanks for Pratia, atas semangat dan pertolongannya selama perjalanan yang berkelak-kelok ya, maaf merepotkan, dan membuatmu pegal J   
·         Thanks for Mbak Mugi yang sudah memberikan plastiknya saat perjalanan yang berkelak-kelok pula J Semangat mbak J

   








Tidak ada komentar:

Posting Komentar