Selama si ulat
bermetamorfosis, selama itu pula ia akan mendapatkan pembelajaran yang akan
dapat mengubah hidupnya. Maksud daripada mengubah hidupnya di sini adalah,
pengubahan ke arah kehidupan yang lebih baik tentunya. Tentu saja proses
metamorfosis yang terjadi seumur hidupnya itu, tidak akan selamanya mulus.
Sekali dua kali ia akan menemukan jalan yang berliku, sehingga ia harus sekali
dua kali pula membelok-belokkan hidupnya. Sekali dua kali ia akan menjumpai jalan
yang terjal, maka ia harus melangkahkan kakinya dengan sabar dan hati-hati,
agar ujudnya yang ingin nampak indah
seperti kupu-kupu itu terjaga kualitasnya, tidak terluka sedikit pun dan
menjadi lebih indah tentunya. Sekali dua kali pula ia menemukan jalan yang lain
lagi jenis bagi kendala dan penunjang metamorfosisnya. Lalu tiba hari ini. Hari
di mana ia menemui suatu jalan yang berkelok-kelok.
Ketika si ulat dan segerombilan yang
dinamainya segerombolan ulat, duduk berkumpul dan menghangatkan suasana dengan
mengobrol. Topik yang tengah dibahas adalah
tentang organisasi, pejuang, dan antek-anteknya. Hwalahhh............. mungkin
banyak orang yang bingung dengan kata itu (antek-anteknya). Iya, di sini si
ulat mencoba merangkum suatu golongan.
Ada satu golongan yang memperjuangkan suatu organisasi dengan terus berkomitmen
dalam kinerja, ada pula golongan yang memperjuangkan organisasi dengan aktif
memberikan kritik sarannya yang sayangnya nampak sebagai suatu pemberontakan
mungkin dalam bahasa kasarnya, ada golongan yang datang dan pergi sesukanya
tanpa ia tahu organisasi macam apa yang sudah ia masuki, dan ada pula golongan
yang memuat orang-orang yang masuk ke dalam, karena mungkin konflik atau
sejenisnya ia tidak mendapatkan feel, maka keputusan yang ia ambil adalah
meninggalkan organisasi tersebut tanpa keloyalitasan. Huhhffft, sudahlah
kalau di sini akan membahas itu,
note serta blog ku akan membuat orang yang membukanya kehabisan pulsa (lebai
abiz), maka mungkin sekarang waktunya bagi si ulat untuk to the point.
Okey, dari obrolan ini
apa itu yang si ulat dapat? Yang didapatnya
adalan cerita-cerita tentang suatu organisasi. Tentang struktur di dalamnya.
Tentang keloyalitasan di dalamnya. Tentang kinerja di dalamnya.tentang konflik
di dalamnya. Tentang kekecewaan-kekecewaan di dalamnya. Semua tentang
kebobrokan suatu organisasi kalau aku mengatakannya dalam bahasa kasar. Iya,
tentang suatu sistem yang bobrok. Suatu sistem yang bobrok itu pun, membuat si
ulat sedikit ragu untuk semakin berjalan ke depan arah organisasi itu. Lalu
ketika detik menuju detik berikutnya terus berjalan mengiringi obrolan yang
hangat tersebut, si ulat pun diantarkan pada
suatu pemahaman akan organisasi itu. Detik berikutnya, si ulat diingatkan akan
arah dari padametamorfosisnya itu. Maka hanya lewat baris-baris kata gombal nan
lebai ini, si ulat ingin mengingatkan dirinya kembali akan suatu arah hidup
yang diambilnya untuk mendukung proses metamorfosinya.
Ketika di tengah jalan
si ulat menemukan kenyataan yang mungkin bisa dibilang sedikit memilkukan
sehingga ia menemukan banyak jalan yang berkelok, si ulat pun sempat linbung, bingung akan belok ke mana ia
nantinya. Kenyataan itu membuat ia tidak ingin meneruskan jalannya pada suatu
organisasi, karena ia berfikir, akan sangat tidak mudah jalan yang ia lalui. Ia
harus lebih banyak menjumpai jalan yang berkelok, terjal, dan berbagai jenis
jalan yang menghambat bahkan mendukungnya. Lalu dalam suatu perjalanan panjang,
ia teringat akan arah hidupnya. Arah yang membuatnya kuat bertahan, dan bangkit
dari keadaan yang sempat membuatnya limbung. Lalu apa itu? Sederhana saja,
hanya tentang satu kata dalam mendeskripsikannya. POHON.
Si ulat teringat akan
suatu pohon. Tentu saja ini bukan sembarang pohon. Pohon ini adalah pohon yang
kuat. Pohon yang berdiri dengan akar yang kokoh, di mana akar ini melambangkan
suatu prinsip yang tegas, beridealis serta semangat yang tetap tertanam di
dalam dasar jiwa. Iya, akar yang menjadi dasar kuat berdirinya pohon. Pohon ini dalam hidupnya yang panjang, sudah
mengalami berbagai seleksi alam, mulai dari penebangan liar, bencana alam, dan
lain sebagainya. Kau tahu kawan, suatu pohon baru dikatakan pohon yang luar
biasa, mana kala ia memiliki akar kuat, dan dapat bertahan dari
fenomena-fenomena alam yang mematikan tersebut. Ketika pohon itu ditebang,
beberapa hari kemudian dia akan memunculkan tunasnya di atas sisa kehidupannya.
Dia selamat kawan. Dia bangit lagi dari kematian yang hampir merengut nyawanya.
Dia masih berdiri kokoh dengan akarnya, dan hanya membutuhkan hal yang
dinamakan WAKTU untuk kembali tumbuh besar dan kokoh. Pohon ini terbukti pohon
besar nan kokoh, luar biasa kawan. Seperti pula akarnya, dia merupakan salah
satu yang membuat pohon ini tegar. Lalu ketika pohon ini dipuja-puji, si akar
tetap berada di balik dasar jiwa, ia tidak akan menampakkan wujudnya. Kau tahu
kenapa kawan? Adalah karena ia hanya ingin jauh dari hal yang berwujud SOMBONG.
Ia hanya ingin menjadi penjaga kehidupan si pohon, agar ia tetap bertahan untuk
menahan si pohon tetap kuat, tidak
dilemahlkan oleh pujian.
Lalu ketika berbagai
jalan terjal pun datang. Cukup kata-kata sederhana untuk mengungkapkannya. Hanya
suatu kata tentang KAWAN. Jalan yang terjal tersebut tak ubahnya suatu
permasalahan hidup, hambatan, dan segala hal yang melemahkan kita. Ketika kita
bisa berteman dengan mereka, kita akan bisa bergaul dengan mereka. Ketika kita
bisa bergaul dengan mereka, kita akan lebih mudah dalam bertindak. Maka
akhirnya kawan, si ulat akan lebih mudah dan dewasa dalam menghadapi berbagai
lika-liku dalam hidup...... Maka kawan, bolehkanh si ulat mengajakmu untuk
bersahabat dengan lika-liku hidupmu????
Hahahahahah........
semoga saja kalian tidak bosan membaca note dan blog si ulat ya.............
Silahkan ambil sendiri hikmah di dalamnya, karena setiap diri, pasti memilki
pemaknaan dalam arah hidupnya secara berbeda-beda :-).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar