Sabtu, 12 Januari 2013

9 Summer 10 Autumns



           Sebuah novel penyayat jiwa yang melecut semangatku. Semangat Iwan serta kakak adiknya, tentang kisah yang dapat membunuh kemalasan dan kengantukanku. Karena apa? Karena novel ini merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak supir miskin yang sanggup sekolah tinggi hingga dapat tempat kerja bergengsi. Diceritakan, Iwan ini lima bersaudara, dengan sisanya adalah perempuan semua. Kelima saudara ini rajin, saling mengasihi, pandai, dan pekerja keras. Tangan-tangan kecil mereka sudah membantu meringankan beban orang tua mereka, hingga dapat penghasilan yang dapat membantu kebutuhan sekolah.

         Setelah membaca kata, tangan-tangan kecil, entah mengapa aku termotivasi untuk menjadi pekerja keras. Diceritakan pula, bahwa mereka bisa dibilang sekolah sambil kerja. Nah, di sini semakin menguatkan aku untuk kuliah sambil kerja. Aku berpikir, orangtuaku pasti tidak akan mengizinkannya, tapi novel inilah yang membuatku rada “badung” untuk sejenak melupakan larangan orangtuaku tersebut. Oke, mereka emang tak setuju aku kerja, tapi aku dapat bernafas lebar sampai saat ini juga karena berlandaskan ‘kenekatan’. Aku tahu ini yang terbaik untukku. Karena aku punya tekad. Karena aku ingin mandiri. Karena aku punya tujuan. Karena aku ingin kuliah dengan mandiri, dengan biaya sendiri.  Percaya saja padaku, karena aku akan mempertanggungjawabkan keputusanku. Aku akan berusaha memperbaiki prestasiku yang sedikit turun di semester 2 lalu.


        Secara garis besar, novel ini menceritakan sebuah perahu kecil yang terus berlayar. Dia terus melaju, karena bila dia berhenti dan ragu, hanya badailah yang akan ditemui. So, meskipun perahu itu yang notabenenya anak rumahan, jarang main, ternyata mampu juga dia berlayar sampai New York. Lalu dengan apa dia melaju? Adalah dengan cinta kasih ibunya. Dengan kasih sayang dan kepedulian serta doa kakak adiknya. Dengan keprihatinannya. Dengan tangan-tangan kecilnya. Dengan hasil kerjanya yang memuaskan, banyak pihak yang puas hingga mendapat tawaran kerja ke New York.



        Dengan membaca novel ini, tentu saja aku semakin mantab untuk kuliah sambil kerja, serta mengusir kemalasanku saat bekerja. Mulai sekarang aku adalah Ita yang pekerja keras, seperti tangan kecil kakak pertama Iwan . Aku juga jadi tahu adanya tempat indah di Tailand bernama Venesia. Aku pun tahu beberapa tempat di New York seperti SoHo, Grand Central, time square, the statue of liberty, central park, adanya perusahaan multi nasional bernama Nielsen, dll. Dalam lingkup kecil seperti kota Batu pun, aku tahu adanya gunung Panderman, serta puncak Rinjani di Lombok.


Terimakasihhh. Ditulis oleh seorang anak rumahan yang sebentar lagi akan menaklukkan Puncak Tertinggi jawa  Itok Bastem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar